Subang (18/1/2025), jalurseleberiti.com - Di sebuah desa kecil di kaki Gunung Tangkuban Perahu, Kabupaten Subang, Jawa Barat, mimpi-mimpi besar mulai tumbuh. Sekolah Sepak Bola (SSB) Naraga, yang lahir dari semangat gotong royong warga, kini menjelma menjadi simbol harapan regenerasi talenta muda di lapangan hijau.
SSB Naraga berhasil menorehkan prestasi dengan menjuarai Piala Soeratin untuk kelompok usia 13 dan 15 tahun di tingkat Kabupaten Subang. Menariknya lagi, Naraga juga mencetak prestasi di tingkat nasional dengan menjadi runner up Top Soccer Championship U17 pada 2024.
“Awalnya, kami hanya mengandalkan iuran seadanya dari orang tua,” kata Didin Wahyudin, pelatih SSB Naraga, saat ditemui di Ciater, Subang, Kamis (16/1/2025).
Dengan suara penuh kehangatan, ia menceritakan bagaimana SSB ini didirikan bersama beberapa rekannya di bawah naungan Yayasan Naraga Muda Ciater, pada 2021.
Iuran yang terkumpul dari warga, menurut Didin, kerap hanya berjumlah puluhan ribu rupiah, itu pun tidak selalu ada. Namun, semangat mereka untuk menyediakan kegiatan positif bagi anak-anak kampung tidak pernah surut.
“Kami kumpulkan anak-anak yang biasanya hanya bermain tanpa arah di jalanan. Sekarang, mereka punya tempat untuk menyalurkan energi dan belajar disiplin,” tambahnya.
Antusiasme warga Ciater ternyata tinggi. Anak-anak dari sekitar kampung berdatangan, hingga anggota SSB Naraga mencapai 160 anak. Namun, mereka harus berjuang keras mengatasi berbagai kendala.
“Bola yang kami punya sangat terbatas, lapangan sering tergenang air saat hujan, dan fasilitas lain pun seadanya,” ujar Didin.
Dukungan TMMS Membawa Harapan
Segalanya berubah saat PT. Tambang Meranti Mulia Sejahtera (TMMS) memberikan dukungan melalui program CSR-nya. Didin mengatakan, bantuan dari TMMS meliputi penyediaan bola, peralatan latihan, seragam, dan perbaikan lapangan.
“Sekarang, pelatih juga mendapatkan honor, sehingga kami bisa bekerja lebih fokus dan program latihan berjalan lebih baik,” katanya.
Lapangan yang dulu sederhana kini memiliki tribun kecil untuk penonton.
“Penonton, terutama orang tua, sekarang bisa menonton dengan nyaman. Ini menciptakan suasana positif bagi anak-anak,” ujarnya.
Dukungan TMMS terhadap SSB Naraga sejalan dengan prinsip keberlanjutan yang menjadi salah satu nilai utama perusahaan. CEO TMMS, Herryan Syahputra, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar bagian dari tanggung jawab sosial, tetapi juga wujud nyata penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) dalam operasional perusahaan.
“Kami percaya, keberlanjutan bukan hanya tentang menjaga lingkungan, tetapi juga tentang membangun manusia dan komunitas di sekitar kami. Mendukung SSB Naraga adalah bagian dari upaya kami untuk menciptakan dampak sosial yang positif dan berkelanjutan. Anak-anak ini adalah masa depan, dan investasi pada mereka adalah investasi bagi generasi mendatang,” kata Herryan.
Prestasi di Piala Soeratin
Kerja keras itu akhirnya membuahkan hasil. Pada 2023, SSB Naraga menjuarai Piala Soeratin untuk kelompok usia 13 tahun. Setahun kemudian, kelompok usia 15 tahun menyusul dengan prestasi serupa.
“Ini pencapaian yang luar biasa bagi kami yang baru berdiri beberapa tahun,” kata Didin.
Perjuangan menuju kemenangan tidaklah mudah. Kondisi lapangan desa yang kerap tergenang air saat hujan menjadi kendala.
“Kami sering pindah-pindah lokasi latihan. Anak-anak kadang tidak tahu tempat latihan baru, sehingga program terhambat,” kenangnya.
Namun, tekad mereka tetap bulat, sejumlah prestasi pun berhasil ditorehkan.
Di tahun 2023, SSB Naraga berhasil menjadi Juara 1 Piala Gubernur Jawa Barat U12. Dan di tahun 2024, mereka meraih Juara 2 Top Soccer Championship U17 di Jakarta.
Membangun Karakter Anak-Anak Desa
Lebih dari sekadar melahirkan pemain berbakat, SSB Naraga telah menjadi wadah pembentukan karakter anak-anak di Ciater.
“Anak-anak belajar disiplin, kerja sama, dan semangat juang di sini. Orang tua senang karena mereka punya kegiatan positif,” ujar Didin.
Hal ini diamini oleh Anjas Jasmani, perwakilan manajemen TMMS dalam pengelolaan program SSB Naraga.
“Di desa, anak-anak sering kali tidak memiliki himpunan atau perkumpulan yang dapat mengarahkan mereka di jalur yang benar. Dari situlah kami berdiskusi untuk memberikan wadah bagi mereka,” ujar Anjas.
Menurut Anjas, dukungan TMMS tidak hanya berfokus pada sepak bola, tetapi juga pembentukan sikap dan karakter anak-anak.
“Kami menggunakan kurikulum yang bukan hanya mengajarkan teknis bermain bola, tetapi juga nilai-nilai sikap, ibadah, dan kedisiplinan. Dengan ini, kami berharap anak-anak dapat menjauhi pergaulan negatif yang menjadi tantangan di era modern ini,” jelasnya.
CEO TMMS Herryan menambahkan, dukungan terhadap komunitas seperti SSB Naraga juga menjadi salah satu cara perusahaan berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
“Kami ingin memastikan keberadaan perusahaan membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Dengan cara ini, TMMS dapat terus tumbuh bersama masyarakat,” ujarnya.
Di bawah langit Ciater yang dikelilingi hamparan kebun teh, anak-anak SSB Naraga terus berlatih. Didin dan tim pelatih lainnya kini terus merancang program latihan yang semakin baik, didukung penuh oleh TMMS.
Kisah SSB Naraga bukan hanya tentang kemenangan di lapangan, tetapi juga perjalanan penuh inspirasi dari sebuah desa kecil yang membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk bermimpi besar.
“Dari Ciater, kami ingin menunjukkan bahwa dengan semangat dan dukungan, segalanya menjadi mungkin,” pungkas Didin. (Red)