Bertindak sebagai inspektur upacara, PLH Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Suryadi Sabirin yang membacakan sambutan resmi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
Hadir dalam upacara tersebut, Penjabat Bupati SBB, Dr. Achmad Jais Ely, S.T., M.Si, Sekda SBB, Alvin Tuasuun, S.P., M.Si, sejumlah Pimpinan OPD di Pemda SBB, para Kepala Sekolah dan Guru se Maluku.
Saat membacakan Sambutan Mendikbud Ristek-RI, Sabirin menekankan pentingnya peran guru dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia, tema perayaan tahun ini, yaitu: “Guru Hebat, Indonesia Kuat”, mencerminkan penghargaan atas kontribusi guru dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia bangsa.Menurut PLH Sekda ini, guru tidak hanya berperan sebagai agen pembelajaran, tetapi juga sebagai agen peradaban, mereka mendidik murid untuk memiliki kecerdasan, keterampilan, dan karakter mulia.
Ditambahkannya, ada tiga program prioritas pemerintah untuk meningkatkan kualitas guru, yakni: Pemenuhan Kualifikasi Guru: memberikan kesempatan kepada guru yang belum memiliki gelar Diploma 4 (D4) atau Strata 1 (S1) untuk melanjutkan pendidikan, Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui pelatihan di bidang akademik, sosial, moral, kewirausahaan, hingga kepemimpinan guna memperkuat pendidikan karakter siswa dan Peningkatan Kesejahteraan Guru: melalui program sertifikasi bagi guru ASN dan non-ASN, serta memberikan perlindungan hukum untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan kondusif.
Sabirin juga menekankan, pentingnya penyelesaian masalah kekerasan dalam dunia pendidikan melalui pendekatan damai dan kekeluargaan, atau restoratif justice.
PLH Sekda Maluku ini menandaskan, melalui peringatan Hari Guru Republik Indonesia, para guru di Maluku diajak untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan dan sebagai pendidik profesional, guru diharapkan mampu membawa perubahan positif demi mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing pada tahun 2045.
Perayaan ini menegaskan kembali, komitmen bersama untuk menghormati jasa para guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa dalam membangun generasi emas Indonesia. (Nicko Kastanja)