Piru (17/12/2024), jalurseleberiti.com - Ibadah perayaan Natal Unit 3, Sektor Gihon, Jemaat GPM Damai Piru berlangsung di Rumah Keluarga Tutupary, Jalan Trans Seram, Dusun Waimeteng Darat, Kota Piru, pada Senin, (16/12/2024).
Ibadah perayaan Natal Kelahiran Yesus Kristus berlangsung dibawah sorotan Tema: Yesus Datang Semua Orang Yang Menerimanya Diberinya Kuasa Menjadi Anak-Anak Allah, yang diambil dari nats bacaan Yohanes1 ayat 1-18.
Ibadah ditandai dengan pembacaan ayat alkitab, dan penyalaan 11 lilin natal oleh 11 Anggota Unit.
Dalam refleksi Natal yang diambil dari Yohanes 1: 1-18, Pendeta Sandra Pesuwarissa menyatakan, perayaan Natal bukan sebatas perayaan kelahiran Yesus Kristus di bulan Desember atau agenda dari Majelis Jemaat setempat, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita harus mengingat akan kebaikan dan cinta kasih Tuhan kepada kita.
Pesuwarissa menandaskan, karena kebaikan Tuhan, maka kita akan memperoleh keselamatan pasalnya, ketika manusia jatuh kedalam dosa maka hubungan dengan Tuhan menjadi retak, dan kita akan mendapatkan kebinasaan, karena itu Tuhan datang dan memperbaiki hubungan manusia dengan Tuhan yang terpuruk karena kesalahan dan dosa kita.
Menurut Pesuwarissa, Tuhan yang berkarya dalam kelahiran Tuhan Yesus adalah Tuhan yang sama yang hadir disaat ini, kepedulian Tuhan kepada kita sebagai umatnya adalah karena Tuhan tidak ingin kita kehilangan kasihNya.
Injil Yohanes menjadi kesaksian Yohanes, bahwa injil yang menjadi manusia, Meskipun kita tidak melihat wujud Allah yang hadir ditengah-tengah kita, tetapi seluruh kehadiran Allah menjadi nampak nyata dalam kehidupan kita.
Pesuwarissa mengungkapkan, dengan adanya firman yang hidup didalam Yesus didalam diri kita, itu yang akan menggerakkan kita untuk menerima kehadiran Tuhan dan lewat Tuhan didalam diri kita, kita punya kuasa, dan kuasa yang diberikan Tuhan bukan kuasa yang supranatural yang bisa langsung mengubah sesuatu, tetapi kuasa yang kita miliki ini didalam roh dan jiwa untuk menjadi anak-anak Tuhan, dimana dalam kuasa tersebut semua manusia mendapatkan porsi yang sama. (Nicko Kastanja)