Piru (25/12/2024), jalurseleberiti.com - Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah SBB, Siti Khotijah mengungkapkan, di akhir Tahun 2024, memang banyak Surat Perintah Pencairan Dana ( SP2D) yang menumpuk di kantornya karena hampir semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memasukan pada waktu yang bersamaan.
"Kalau cuma berkas satu atau dua OPD yang masuk pada waktu yang sama, kita bisa menghandelnya tetapi ini hampir semua OPD memasukan berkas pada waktu yang sama," urai Khotijah.
Khotijah yang ditemui di sela-sela Open House Pemda SBB, di Pendopo Sekda SBB, Jalan JR Puttileihalat, Kota Piru, Rabu, (25/12/2024) menandaskan, pihaknya tetap berpedoman pada mekanisme pelayanan BPKAD, tetapi dengan beban kerja yang sangat besar itu maka sebagian besar Pegawai BPKAD bekerja hingga pukul 10.00 WIT malam hari, dan sampai 05.00 WIT, bahkan pada kemarin Selasa, (24/12/2024) sebagian Pegawai BPKAD yang beragama muslim lembur kerja hingga pukul 10.00 WIT Pagi hari.
Menurutnya, mekanisme verifikasi harus dilakukan secara hati-hati mengingat berkas-berkas pencairan tersebut nantinya juga akan diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan yang kredibel, sehingga tidak terjadi kesalahan dikemudian hari.
Disingung mengenai kesalahan yang ditemui saat melakukan verifikasi, Kotijah mengatakan, ada berkas yang judulnya berbeda dengan isinya sehingga harus dikembalikan kepada OPD yang memasukannya untuk dirubah.
Khotijah juga menegaskan, sejak bulan-bulan lalu pihaknya sudah memberikan warning kepada OPD agar segera memasukan berkas-berkas SP2D, tetapi realitanya sebagian besar memasukan berkas pada saat-saat terakhir sehingga terjadi penumpukan dan keterlambatan pencairan.
Senada dengan Kepala BPKAD, Sekda SBB, Alvin Tuasuun, S.P., M.Si, juga menyatakan pihaknya juga telah mengintruksikan semua OPD agar memasukan berkas SP2D sejak awal, tetapi yang terjadi lain.
Dalam pertemuan Kepala BPKAD dengan Sekda SBB tersebut, Tuasuun memberikan motivasi kepada Siti Khotijah agar kuat dalam menghadapi tantangan di pekerjaan. (Nicko Kastanja)