Piru (6/9/2024), jalurseleberiti.com - Puluhan Honorer K2 melakukan aksi demonstrasi dengan membawa Pemflet di Kantor DPRD Kabupaten SBB, Gunung Malintang, Kota Piru, pada Rabu, (4/9/2024), mereka dipimpin oleh Musa Nuruwe.
Dalam aksinya, mereka meminta Ketua DPRD SBB, Abdulrasyit Lisaholith, S.Pi., untuk merealisasikan janji-janjinya kepada para honorer tersebut, pasalnya dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya, banyak janji yang telah diumbar Lisaholith kepada para honorer itu, bahkan hingga akhir demo tersebut Lisaholit tidak menampakan batang hidungnya.
Selain itu, mereka menuding DPRD SBB tidak melaksanakan fungsi kontrolnya terhadap keputusan yang telah diambil oleh Mantan Penjabat Bupati SBB, Brigjen Andy Chandra As'Aduddin, S.E., M.H, sehingga menghasilkan jatah CPNS SBB Tahun 2024 menjadi 10 orang dan PPPK 90 orang sehingga total formasinya menjadi 100 orang.
Angka rekrutan ini, menjadi kuota yang terkecil di seluruh Indonesia, pasalnya untuk Kabupaten lain seperti MBD saja bisa mencapai kuota 3738, Kota Ambon 3408, Kabupaten Maluku Tengah 3363.
Menanggapi tuntutan para pendemo itu, Penjabat Bupati SBB, Dr. Achmad Jais Ely, S.T., M.T, mengungkapkan, bahwa kouta CPNS Pemda SBB yang tidak bisa dirubah adalah 1600 jabatan di Pemda SBB yang belum terisi.
"Pemda SBB masih membutuhkan 1600 jabatan berdasarkan analisa jabatan dan analisa beban kerja, itu berarti kita masih kekurangan jabatan, sementara saat ini data honorer yang telah masuk ke BAKN ada sekitar 1.400 berarti kebutuhan akan jabatan masih melebihi," urai Achmad Jais.
Karena itu Penjabat Bupati SBB meminta para Pendemo untuk bersabar, karena dengan kebutuhan Pemda maka semua honorer pasti akan terakomodir diangkat sebagai PNS.
Achmad Jais mengatakan, pihaknya sudah menggelar pertemuan dengan Sekda, Alvin Tuasuun, S.P., M.Si, dan Kepala BKPSDM SBB, Abdul Manan Tuarita untuk memasangkan 1400 CPNS kedalam kebutuhan 1600 jabatan tersebut sehingga dapat ditentukan apakah person ini cocoknya dimana, sehingga dapat diketahui berapa kekurangan formasi yang belum terisi.
Terkait jatah CPNS SBB yang hanya 100 orang tersebut, Penjabat Bupati SBB itu sangat menyayangkan kouta terkecil itu, bahkan dirinya menyatakan, sempat melayangkan surat Ke Kemenpan-RB untuk menambah jatah kuota CPNS SBB sebanyak 250 orang, sehingga total menjadi 350 CPNS, bahkan dirinya menjamin, sanggup membayar gaji tambahan 250 CPNS tersebut dengan total anggaran Rp 21 Milyar, tetapi Kemenpan-RB dalam jawabannya mengatakan tidak bisa menerima revisi Kuota CPNS SBB Tahun 2024 itu, seperti yang diusulkan tersebut.
Berangkat dari pengalaman ini, maka dengan jatah jabatan 1600 di Pemda SBB yang belum terisi tersebut, Achmad Jais menandaskan butuh kesiapan anggaran, untuk itu dirinya butuh dukungan DPRD SBB dan TPAD sehingga kedepan dapat merealisasikan anggaran untuk gaji para CPNS tersebut. (Nicko Kastanja)