Jakarta (20/8/2024), jalurseleberiti.com - Dalam rangka menyambut HUT RI ke-79 Kampung Cagar Budaya Setu Babakan, Kecamatan Ciganjur, mengadakan Operet Theater Sendra Tari yang bertemakan Sejarah Pangeran Jagakarsa.
Acara opera ini di dukung oleh para pemain baik dari kalangan artis seniman maupun non seniman karena umumnya mereka adalah ASN dan siswa siswi sekolah serta mahasiswa.
Dalam pementasan tersebut di bintangi oleh Cepy Raden selaku Guru Ngaji , Opie Kumis sebagai Amir , Rudi Sipit sebagai Umar, Nacing sebagai Tokoh Saudagar Tionghoa (Cina).
Pementasan yang menceritakan tentang Asal Usul Jagakarsa, yang merupakan nama salah satu kecamatan di Jakarta yang memiliki julukan sebagai kawasan elit.
Nama Jagakarsa terinspirasi dari nama seorang Pangeran, yakni Pangeran Jagakarsa Surowinangun yang bergelar Syeikh Jaga Raksa. Dia merupakan seorang keturunan Raden Fatah dari Demak yang ditugaskan untuk menghadapi serangan Portugis di Sunda Kelapa pada tahun 1505.
Pangeran Jagakarsa membuat pemukiman di wilayah tersebut sejak tahun 1526 Masehi.
Secara geografis, letak wilayah Jagakarsa ini sangat strategis untuk dijadikan tempat persembunyian. Ditambah lagi dengan keberadaan hasil bumi dan air yang melimpah sehingga sangat menunjang kehidupan di sana.
Wilayah ini kemudian dijadikan tempat berlindung pasukan Kesultanan Demak yang akan menghadapi Portugis di Marunda. Keberadaan Kerajaan Pajajaran yang ada di dekatnya juga turut serta membantu pasukan dari Demak
Salah satunya dengan membantu pasukan Demak dalam menemukan jalur strategis transportasi untuk mengamati pergerakkan musuh. Diketahui Portugis pernah datang ke Pajajaran pada 1522 untuk menghadiri pelantikan Raja Pajajaran Baru
Hingga akhir hayatnya, beliau dikenal sebagai orang yang zuhud. Bahkan, beliau juga pernah berpesan jika nanti makamnya tidak dibuat bagus karena khawatir bakal dikultuskan.
Tak heran jika sampai sekarang makam beliau masih sederhana, berbeda dengan makam tokoh penting pada umumnya. Makam beliau juga tidak dipasangi papan nama karena beliau tidak menyukai ketenaran.
Selain pesan tersebut, Pangeran Jagakarsa juga akan melindungi Tanah Jawa dari serangan Portugis dan menyebarkan agama Islam di seluruh Pulau Jawa. Hal ini membuat para pasukannya membentengi Tanah Jawa di Sunda Kelapa hingga namanya diubah menjadi nama daerah Jagakarsa. (Sirhan Hidayatulloh F)