Piru (23/8/2024), jalurseleberiti.com - Upacara Puncak Peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-79 oleh Pemda SBB, yang digelar di Lapangan Upacara Kantor Bupati SBB, Kota Piru, Sabtu, (17/8/2024) dihadiri oleh salah satu tokoh sentral yang juga memiliki kontribusi bagi perkembangan Kabupaten yang telah menanjak di usia 20 tahun ini, yakni 11Sekretaris Daerah SBB periode (2008-2021), Mansur Tuharea, S.H.
Ketika ditanyakan bagaimana strategi untuk memajukan Kabupaten yang berjuluk Saka Mese Nusa ini, Tuharea menyatakan, jika Kabupaten SBB ingin maju dan berkembang maka harus ada disiplin dari masyarakat, para ASN dan Pejabat Pemda, dimana setiap Pegawai harus betul-betul memahami dan menghayati tugas pokok dan fungsinya sehingga betul-betul dapat menghasilkan pelayanan yang baik bagi Masyarakat.
Mantan Sekretaris Daerah sejak Tahun 2008 ini, juga mengutamakan kebersamaan antara masyarakat, ASN dan Pejabat Pemda SBB dan juga pihak Legislatif, untuk sama-sama mendorong kearah kemajuan daerah.
Tuharea menandaskan, jika antara eksekutif, dan legislatif tidak nyambung atau kurang harmonis, maka akan menimbulkan dampak yang tidak bagus untuk pemerintahan, sementara fungsi kontrol yang harus dilakukan oleh DPRD untuk menilai kinerja pemerintah juga harus betul-betul dilakukan.
Sedikit berbagi pengalamannya sebagai orang nomor tiga di Pemda SBB, Sekda yang menjabat selama 13 tahun ini menjabarkan para pimpinan daerah harus solid, baik Bupati, Wakil Bupati, Sekda dan Para Pimpinan OPD sehingga pemerintahan dapat berjalan lancar.
"Pengalaman saya cukup untuk dijadikan contoh," cetusnya.
Terkait kondisi ekonomi Kabupaten SBB yang terpuruk pada periode ini, mantan Sekda SBB ini mengungkapkan bahwa, saat ini Pemerintah Daerah tidak dapat mengelak dengan kondisi ini, bahwa hajatan Pemilu Presiden, dan Pemilihan Legislatif serta Pemilihan Kepala Daerah yang dilaksanakan secara serempak di tanah air, sangat menguras anggaran di seluruh Indonesia sehingga berpengaruh terhadap aliran dana di daerah-daerah di Indonesia.
Selain itu juga, pembangunan Ibukota Negara (IKN) di Kalimantan juga turut menguras anggaran.
Karena itu, maka Tuharea menyarankan supaya untuk mengantisipasi kurangnya anggaran daerah, maka Pemda harus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan menggali sumber-sumber pendapatan daerah yang memiliki potensi supaya menghasilkan Pendapatan Daerah yang sebanyak-banyaknya. (Nicko Kastanja)