Sudirman Said, S.E., M.B.A., lahir di Brebes, 16 April 1963. Sosok Sudirman Said dikenal teliti dan disiplin. Ini yang selalu Sudirman Said tunjukkan saat masih kecil, di sekolah, kuliah, hingga bekerja.
Dirinya dikenal sebagai aktivis anti korupsi, namun dari sisi penampilan Sudirman Said berbeda dengan aktivis lainnya. Ia berpenampilan rapi dan bukan aktivis jalanan. Sebagai aktivis Sudirman Said lebih banyak menyoal transparansi keuangan sebuah lembaga atau instansi.
Sudirman Said menjadi aktivis korupsi dimulai dengan mendirikan beberapa organisasi anti korupsi, seperti Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) dan Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG) (2000).
Lembaga ini menuntut perilaku yang bersih dalam mengelola keuangan negara dan perusahaan. Berkat aktif di dunia ini, Sudirman Said diminta untuk mengelola perusahaan. Beberapa perusahaan yang dikelolanya berkaitan pertambangan, energi, minyak, dan gas.
Sudirman Said mengawali kariernya dengan menjadi lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) di tahun 1990. Kemudian beliau melanjutkan pendidikannya dengan mengambil Master di Bidang Administrasi Bisnis dari George Washington University, Washington, DC, Amerika Serikat pada tahun 1994.
Sebelum menjadi Menteri ESDM, sebenarnya Sudirman Said bukanlah orang baru di sektor ESDM. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan & Admin di PT. Petrokimia Nusantara Interindo tahun 2003-2005. Kemudian melanjutkan kariernya sebagai Staf Ahli Direktur Utama PT Pertamina di tahun 2007-2008. Sebelum diangkat menjadi Menteri ESDM, Sudirman Said tercatat pernah menjadi Direktur Utama di PT. Pindad.
Menteri ESDM
Karier Sudirman Said di bidang energi dan migas membawanya dipilih menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kabinet Jokowi-JK periode 2014-2019. Ia menggantikan Chairul Tanjung sebagai pelaksana tugas Menteri ESDM. Chairul menggantikan Jero Wacik yang mengundurkan diri sebagai Menteri ESDM karena tersangkut kasus dugaan korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Sudirman mengatakan akan mengembalikan kepercayaan publik pada kementerian ESDM dengan mengelola kementerian secara profesional dan transparan. Ia dipilih langsung oleh Jokowi yang mengatakan Menteri ESDM harus ada pemimpin dengan leadership yang kuat dan memiliki manajemen pengawasan. Sudirman Said dinilai memiliki rekam jejak yang memenuhi persyaratan tersebut. Saat menjadi menteri, Sudirman Said sering cekcok dengan atasannya sendiri, yakni Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Sumberdaya Rizal Ramli. Perseteruan mereka menyebabkan kehebohan di publik.
Namun dia terkena reshuffle yang kedua karena kontroversi yang terjadi berkaitan dengan freeport dan PLN. Dia digantikan oleh Archandra Tahar.
Riwayat Karier:
- Aktivis Anti Korupsi (Pendiri dan Ketua Badan Pelaksana Masyarakat Transparansi Indonesia)
- Penanggung Jawab Sementara -
- Rektor Universitas Paramadina
- Deputi Kepala Badan Pelaksana Rekontruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias
- Staf Ahli Direktur Utama PT Pertamina (Persero)
- Direktur Human Capital PT Petrosea Tbk
- Group Chief of Human Capital and Corporate Services PT Indika Energy Tbk
- Wakil Direktur Utama PT Petrosea
- Executive Director APEC CEO Summit 2013
- Direktur Utama PT Pindad
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Pembina Forum Persatuan Pensiunan Bersatu (FPPB)
Dalam sebuah sambutan beberapa bulan lalu di depan para pensiunan Kantor Pos yang tergabung di Forum Persatuan Pensiunan Bersatu (FPPB), Sudirman Said bercerita tentang masa mudanya bahwa ia pernah numpang di rumah seorang pensiunan pos di Brebes dan ia sangat berterima kasih dengan keluarga pensiunan pos itu dan jadi sebuah kenangan yang tak pernah terlupakan.
Pertemuan Sudirman Said dengan para pensiunan pos pun berlanjut dengan digandengnya beliau menjadi Pembina Forum Persatuan Pensiunan Bersatu (FPPB). FPPB merupakan wadah berkumpulnya para pensiunan Kantor Pos dari seluruh Indonesia yang sangat berharap adanya perubahan perbaikan penghasilan uang pensiun, dikutip Media Saat Kita dari berbagai sumber. (Red)