Piru (9/5/2024), saatkita.com - Setelah memutuskan untuk Ikut berpartisipasi dalam kontestasi perhelatan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati SBB Tahun 2024/2029, salah satu tokoh masyarakat SBB, Kisman Latumakulita mengungkapkan memprioritaskan program peningkatan SDM untuk kemajuan Kabupaten yang berjuluk Saka Mese Nusa tersebut.
Ditemui saat pendaftaran dan sekaligus pengembalian berkas Bakal Calon Bupati di Pantia Penjaringan Bacalbup dan Bacalwabup SBB Tahun 2024/2029 Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten SBB, Dusun Kilo Satu, Kota Piru, Senin, (6/5/2024).
Latumakulita menyatakan, untuk kemajuan Kabupaten SBB hal pertama yang harus dibenahi adalah Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Untuk program ini maka harus disekolahkan 50-70 doktor lulusan Luar Negeri setara S2 dan S3, itu berarti, setiap tahun kita harus berangkatkan 10-15 orang untuk sekolah, sehingga yang dibutuhkan Pemda SBB saat ini adalah Calon Bupati yang memiliki pola pikir diatas rata-rata, karena kalau Bupatinya tidak berpikir diatas rata-rata maka Sumber Daya Alam (SDA) Kabupaten SBB, tidak bisa dikelola dengan baik," urai Latumakulita.
Menurut Latumakulita, urgennya Sumber Daya Alam SBB untuk dikelola, maka SDA tersebut tidak bisa dikelola oleh SDM yang hanya sekedar datang dan pulang kantor saja, tetapi harus berpikir untuk memproduksi komoditi sehingga menghasilkan nilai jual dipasaran lokal maupun internasional.
Prioritas peningkatan SDM dengan cara menyekolahkan Anak Daerah keluar negeri, pernah dilakukan oleh Lee Kwan Yew, saat menjabat Perdana Menteri Singapura, dimana pada Tahun pertama dia memberangkatkan 1.027 mahasiswa, tahun kedua 1.700 dan tahun ketiga, 2000 mahasiswa.
Sementara untuk Kaisar Hirohito di Jepang, sebelum berkobarnya Perang Dunia II, tiap tahunnya ia memberangkatkan sekitar 30.000-40.000 orang untuk sekolah di Luar Negeri.
Untuk meletakkan dasar kerangka Ekonomi China, sehingga hari ini China menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia, maka Pemimpin Tertinggi RRC, Deng Xiao Ping, setiap tahunnya memberangkatkan 500.000 sampai 600.000 orang untuk sekolah di Luar Negeri.
"Itu juga yang dilakukan oleh Park Chung Hee di Korea Selatan, dimana tiap tahun dia berangkatkan sekitar 20 ribu hingga 30 ribu orang untuk belajar, hal yang sama juga dilakukan Presiden Taiwan, Chiang Kai Sek," jabarnya.
Latumakulita, menandaskan karena konsern dengan peningkatan SDM, maka kelima negara ini menjadi motor ekonomi Asia, dimana 90 persen ekonomi Asia dicover oleh negara-negara tersebut. (Nicko Kastanja)