Jakarta (13/5/2024), saatkita.com - Perjuangan Abi Hasan Shobir mendirikan Pondok Pesantren gratis bagi anak-anak yatim dan dhuafa telah terwujud pada tahun 2020, ia mendirikan Rumah Yatim Dhuafa dengan nama Yayasan Bina Umat Al Umm di Jl. Ketapang Dongkal, RT. 002 RW. 04, Kec. Cipondoh, Kota Tangerang.
Diketahui Abi Hasan Shobir adalah seorang tokoh masyarakat di desa dekat Bukit Kapur Jaddih, Madura. Merantau di Kota Tangerang dengan menggantungkan usahanya berjualan kerupuk. Penghasilan setiap harinya tidak menentu, namun dengan penuh keyakinan ia tetap Istiqomah dan terus berusaha mewujudkan cita-cita untuk mendirikan pondok pesantren gratis bagi anak-anak yatim dan tidak mampu sebagai jalan dakwahnya dan menjaga wasiat keluarga.
"Dimanapun berada harus menjadi orang guru ngaji meskipun hanya sebagai guru iqra, jangan sampai mati obor" begitulah pesan orangtuanya.
Selain itu, sebagai kewajiban seorang muslim untuk menjaga wasiat Baginda Rasulullah SAW yaitu menjaga Kalam Allah SWT dan Sunnah Rasul Nya.
Lebih lanjut, Abi mengatakan bahwa santri di yayasannya itu tidak dipungut biaya sepeserpun, bahkan biaya kehidupan para santrinya ditanggung.
"Yayasan Bina Umat Al Umm ini berdiri sejak tahun 2020, disini lebih banyak santri yatim dan dhuafa yang tidak dipungut biaya apapun. Sehingga kehidupan mereka, seperti pakaian dan jajannya dari Yayasan," ujarnya kepada awak media saat diwawancarai, Minggu (12/5/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Abi menjelaskan bahwa Pendidikan di Yayasan Bani Umat Al Umm memakai metode salaf modern, "jadi untuk SD diwajibkan untuk mampu membaca kitab kuning dan selesai 30 Juzz Alquran. Kita menerima dari umur 6 tahun, kalau dia masuknya setelah SD kita targetkan dalam waktu 3 tahun itu sudah mampu menyelesaikan metode percepatan untuk bisa baca kitab kuningnya dan juga selesai 30 Juzz Al-Qur'an," terangnya.
Untuk tenaga pengajar, Abi mendatangkan dari Sinogiri, "Jadi istilahnya Jawa Timuran Sroganlah dengan memakai metode-metode percepatan. Untuk tahfiznya itu dari as syifa, itu juga memakai metode percepatan," sambungnya.
Abi Hasan Shobir selaku Pembina dan Pengasuh Yayasan Bina Umat Al Umm, mengatakan bahwa sejak berdirinya yayasan tersebut, biaya hidup para santri ditanggung dari hasil usaha kerupuknya.
"Saya pribadi memiliki usaha kerupuk, Alhamdulillah biaya hidupnya mereka ditanggung dari hasil kerupuk itu sendiri. Tapi dua tahun belakangan ini, alhamdulillah teman-teman ikut terlibat sekarang ini, sehingga dengan bertambahnya santri yang ada sekarang ini beban kami pun lebih ringan," jelasnya.
Sebelumnya santri di yayasannya itu hanya ditargetkan 10 santri. Namun seiring berjalannya waktu, kini sudah mencapai 31 santri yang terdiri dari anak yatim dan dhuafa dari berbagai daerah.
"Karena awalnya dulu targetnya hanya 10 santri, tapi sekarang sudah mencapai 31 santri," tutupnya. (Red)