Jombang (25/12/2024), saatkita.com - Kemah Budaya Dalam Pelaksana diadakan PJ Bupati Pelestari Jombang, Sugiat. Petirta menghadiri Kemah Budaya yang Sumberbeji diselenggarakan oleh Perkumpulan Pelestari petirtaan Sumberbeji (P3SB) pada Sabtu-Minggu, 23 - 24 Desember 2023 di Situs Petirtaan Sumber Beji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, kabupaten Jombang.
Kegiatan Pramuka Kemah Budaya dengan peserta dari SDN Kesamben 1, SDN Kesamben 2 dan juga MI Darusallam Kesamben Ngoro kabupaten Jombang yang mengangkat tema "Ceria Edukasi Mandiri Menuju Jombang Berliterasi".
"Kemah Budaya tersebut sengaja hanya diikuti oleh peserta yang bersekolah di Desa Kesamben, hal ini memang kami lakukan sebagai pemantik kepada anak-anak yang bersekolah di desa Kesamben agar mengetahui dan merasa memiliki dan bangga akan adanya sebuah situs peninggalan bersejarah yang ada di desanya tersebut untuk di jaga kelestarian dan juga diambil ilmu sejarah desanya di masa lampau," papar Syarif Hidayatullah, Ketua P3SB.
Dalam Sambutannya PJ Bupati Jombang, Sugiat mengatakan bahwa perlunya sebuah edukasi dan kesadaran yang dimulai sejak dini untuk menjaga, melestarikan dan juga mempelajari kehebatan kebudayaan nenek moyang kita dengan peradaban yang sudah maju, materi-materi budaya ini sangat penting sekali untuk diajarkan kepada anak-anak kita agar mereka memahami tentang peradaban, pluralisme dan juga kekayaan budaya.
"Kekayaan budaya Indonesia yang bervariatif yang harus dijaga dan dikembangkan, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai akan sejarah dan budayanya sendiri agar tak dilemahkan bangsa asing, sebab budaya merupakan identitas sebuah bangsa yang bermartabat," kata PJ Bupati yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala BIN Sulawesi Barat tersebut .
Materi Kemah Budaya Sumber Beji 2023 ini yang pertama adalah tentang kepramukaan seperti pada umumnya, untuk materi budaya mulai dari Adat Istiadat, Seni Macapat, dengan Pemateri Ki Tuin.
Pengenalan Wayang dan Pementasan Wayang oleh Ki dalang Minto Asmoro, Pengenalan Benda Cagar Budaya oleh Dewangga Mega, dan sebagai penutup adalah Cara Menulis Sejarah Melalui Tulisan dan Melukiskan Sejarah Melalui Sketsa Gambar dengan Pemateri Agus Subandriyo.
Saat materi Penjelajahan Pramuka, Ketua Artefak Nusantara, Dewangga Mega mengatakan, 'tentang perlunya mempelajari sejarah masa lalu untuk diaplikasikan dimasa sekarang atau masa mendatang, kebesaran sejarah masa lalu Nusantara tercatat dalam prasasti yang tak hanya melulu tentang pemberian tanah sima atau tanah perdikan saja namun juga mencatatkan tentang aneka masakan, hukum dan undangnundang seperti yang tertulis di Prasasti Bendosari era Majapahit, aturan perpajakan yang tertulis di Prasasti Luitan Era Raja Balitung pada tahun 823 Saka".
"Pengenalan tentang sejarah ini sangat perlu sehingga tidak terjadi pengaburan sejarah, terutama dalam teknis membuat candi yang sangat umum bisa dibuat hanya waktu semalam, hal ini bertolak belakang karena untuk membuat candi harus dengan ritual berdoa menentukan tema, arah mata angin dan juga kontruksi bangunan yg di kerjakan oleh Para Staphaka dan Staphati bersama para ahli pemahat dan ukir".
"Jadi perlunya memperkenalkan teknis membuat candi kepada anak-anak Sekolah Dasar ini secara tidak langsung mereka bisa belajar matematika dan seni untuk membuat sebuah bangunan yang megah terukur, terstruktur dan bertema," urainya. (Red)
Jurnalis: Mardi