Mojokerto (29/12/2023), saatkita.com - Forum Nasional Penjaga Majapahit (FNPM) melakukan Ritual Tolak Balak di Selatan Situs Kolam Segaran. Forum yang terdiri dari Komunitas Budaya dan Sejarah melakukan gelar tolak balak sebagai buntut dari dibangunnya sebuah Sentra Pujasera di salah satu kawasan penyangga obyek cagar budaya di Trowulan Mojokerto Jawa timur.
Mojokerto memang sebuah kabupaten yang identik dengan Majapahit karena sebaran situs cagar budaya peninggalan kerajaan Majapahit yang meluas di Kabupaten Mojokerto.kawasan trowulan merupakan sebuah kawasan Zona inti dari sistem zonasi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Aksi tolak yang dilakukan FNPM ini adalah bagian dari hal kecil untuk mengingatkan Pemkab Mojokerto dan Balai Pelestarian Kebudayaan XI bahwa ada sebuah situs penyangga dalam zona inti yang harus diselamatkan.
"Hal ini kami lakukan sebagai pegiat Kebudayaan dan sejarah adalah bagian aksi kami terhadap penyelematan situs cagar budaya yang ada di Situs Segaran Trowulan Mojokerto, semoga dengan doa yang kami panjatkan ini bisa menyentuh Dinas Terkait untuk lebih mengoptimalkan Kawasan Zona Cagar Budaya," pinta Ketua FNPM, Thahja Tribhinuka.
Pada tahun 2017 dan bahkan jauh sebelumnya telah dilakukan riset dan kajian tentang Balong Dowo dan Balong Bunder yang ada di Selatan Situs Kolam Segaran Trowulan. Tak hanya tentang kanal dan parit irigasi tapi juga tentang tata swakelola air di era Majapahit, yang disesalkan adalah sudah ditetapkan sebagai zona kawasan inti dan di area ini merupakan bagian penyangga dari situs kolam Segaran tersebut.
Seharusnya ada Escavasi dan kajian tentang teknologi swakelola Majapahit secara akademis bukan berhenti seperti ini dengan menutup lokasi ini dengan membuat pujasera atau taman.
"Kami menyayangkan hal tersebut dan kami mengharapkan agar bisa duduk satu meja membahas permasalahan ini agar pemanfaatan kawasan cagar budaya sesuai aturan dalam Undang un5dang Cagar Budaya dan agar lebih efektif zonasi cagar budaya," tambah Thahja Tribhinuka.
"Aksi ini tidak hanya tentang Situs Segaran Trowulan saja tapi juga sebagai pijakan awal terhadap situs cagar budaya lainya yang ada di Indonesia," tutup Tjahja Tribhinuka yang juga merupakan Koordinator Doa Tolak Balak tersebut wujud Pelestarian Budaya Artefak Nusantara. (Red)
Jurnalis: Mardi