Wisata Air Terjun Songgo Langit di Jepara

Jakarta || jalurseleberiti.com ||

Air terjun merupakan satu dari sekian banyak tempat wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi sendiri ataupun bersama dengan teman dan juga keluarga. Nah, Air Terjun Songgo Langit Kembang Jepara sebagai salah satu tempat yang bisa dikunjungi, karena pemandangan yang ditawarkan sangat asri dan memiliki udara segar.

Terletak di kaki Gunung Muria, seperti dilansir dari laman libur.co, air terjun ini memiliki suasana sekitar yang sangat asri. Pepohonan tumbuh subur dan alami, pertanda bahwa tidak ada tangan jahil yang menghampiri. Padahal jika dilihat dari tempatnya, air terjun ini mudah dijangkau dan tidak perlu melakukan tracking yang jauh.

Daya Tarik Wisata Air Terjun Songgo Langit

Oleh karena dialiri sungai, artinya tipe Air Terjun Songgo Langit termasuk musiman. Debit air yang mengalir tidak begitu deras di musim kemarau. Meski demikian, ada berbagai daya tarik yang dimiliki dan sekaligus menjadi alasan kenapa selalu ramai pengunjung.

1. Mitos Air Terjun Songgo Langit
Mitos berawal dari kisah yang dipercaya sebagai legenda oleh warga sekitar. Dahulu kala, ada seorang pemuda dari Desa Tunahan yang jatuh hati kepada wanita dari Dukuh Sumanding. Keduanya menjalin asmara hingga menuju ke pelaminan dan tidak ada masalah sejauh acara pernikahannya.

Adat ditempat mewajibkan laki-laki membawa seserahan berupa peralatan dapur dan hewan ternak. Pemuda ini tinggal mengikuti istrinya, yang artinya tinggal di rumah mertuanya. Suatu saat, sang istri hendak memasak di dapur dan tidak sengaja menyenggol salah satu peralatan sehingga membuat suasana gaduh.

Sesaat ibunya datang menghampiri dan mengatakan bahwa jangan membuat gaduh, karena suaminya nanti terbangun. Kala ini sang suami ternyata masih terjaga dan salah paham mendengar perkataan mertua. Suaminya mendengar bahwa mertuanya mengatakan, kerja kok gaduh, dikira ini barangnya suami.

Karena salah paham ini, sang suami mengajak istrinya ke rumah sendiri. Dalam perjalanan yang menjadi cikal bakal Air Terjun Songgo Langit, keduanya terpeleset dan jatuh ke jurang. Ini dikarenakan mereka melakukan perjalanan di malam hari, dimana kondisi saat itu gelap tanpa penerangan apapun.

Perjalanan yang kala itu menggunakan pedati tidak diketahui bekas kereta maupun hewan yang menariknya. Namun warga setempat percaya bahwa arwah keduanya menjaga air terjun yang memiliki keindahan alam ini. Sampai saat ini masih berlaku mitos yang melarang pernikahan antara pasangan dari Desa Tunahan dengan Dukuh Sumanding karena ditakutkan tidak langgeng.

2. Air Terjun Tertinggi di Jepara
Terlepas dari mitos Air Terjun Songgo Langit Jepara yang masih perlu diperdebatkan warganya, air terjun ini memiliki ketinggian yang fantastis. Ketinggiannya yang mencapai sekitar 80 meter dan lebar 2 meter memuatnya menjadi air terjun tertinggi di Jepara. Air yang jatuh dari ketinggian langsung ditampung oleh kolam yang cukup luas.

Kedalaman kolam di bagian tepi mencapai 3 meter, namun jangan pernah pergi ke bawah air terjun karena ada palung dengan kedalaman 8 meter. Pengelola memasang rambu peringatan supaya pengunjung tidak berenang. Namun untuk bermain air di tepi kolam tidak menjadi masalah, asalkan tetap berhati-hati.

Atas dasar ketinggian inilah warga sekitar menyebutnya dengan Air Terjun Songgo Langit. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, setidaknya memiliki arti Penyangga Langit. Meski masih ada air terjun yang lebih tinggi, namun mungkin tidak memiliki kepercayaan pada kolam airnya. Konon, siapa saja yang mandi di kolam bakal awet muda.

3. Pemandangan Indah dan Asri
Ketinggian bukanlah satu-satunya yang menyebabkan wisatawan datang berkunjung. Pemandangan indah Air Terjun Songgo Langit juga menjadi alasan utamanya. Pepohonan tumbuh subur di sekitar lokasi yang menjadikan warna hijau menyejukkan. Lumut yang tumbuh menghijaukan dinding tebing termasuk vegetasi yang melengkapi keindahannya.

Di samping air terjun utama terdapat aliran air yang lumayan deras. Meskipun tidak tinggi dan debit airnya kurang deras, namun adanya air terjun mini ini seolah-olah menjadi anak air terjun yang cantik. Di sekitar kolam terdapat batuan yang menghiasi, pemandangan pun terlihat semakin eksotis dan mengagumkan.

Batu yang menghiasi kolam memiliki berbagai ukuran, yang besar biasanya digunakan sebagai pijakan ketika bermain air. Sementara yang kecil berfungsi sebagai pelengkap pesonanya. Pengunjung semakin betah ketika bermain di kolam sekitar Air Terjun Songgo Langit. Pasalnya, ada banyak kupu-kupu yang beterbangan dengan variasi warna yang indah.

4. Tracking Mudah
Tidak seperti air terjun kebanyakan yang memerlukan tracking sulit. Air terjun di Jepara ini berada di pinggir jalan. Ketika melintas menuju area parkir pun tampak panorama alam yang menakjubkan dari aliran air yang jatuh di kolam. Kondisi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang bersama keluarga.

Membawa serta anak-anak sangat memungkinkan, karena perjalanan tidak melelahkan. Apalagi selama perjalanan dengan kendaraan, mata selalu dimanjakan dengan pesona alam dari bentangan hijau sawah. Suasananya otomatis asri, hawa sejuk pun didapatkan seketika. Bagi warga kota, hal ini merupakan sebuah pemandangan yang jarang didapatkan.

Alamat dan Rute Perjalanan Menuju Lokasi

Air Terjun Songgo Langit berada di Desa Bucu, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Jarak dari pusat kota memang lumayan jauh, karena anda harus menempuh jarak sekitar 35 kilometer. Patokan ini khusus bagi anda yang datang dari luar kota, akan semakin dekat tentunya jika berada di sekitar lokasi.

Perjalanan sejauh 35 kilometer ini dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 1 jam . Lumayan cepat tentunya, karena jarang ada kemacetan menuju lokasi. Apalagi akses jalannya sangat baik, termasuk mendekati lokasi air terjun. Hanya saja sebagian besar jalannya berkelok dan menanjak seperti halnya pegunungan lainnya.

Apabila mengambil patokan Alun-alun Jepara, maka rute terbaik menuju ke Air Terjun Songgo Langit adalah dengan mengambil Jalan Jepara – Bangsi. Kemudian belok kiri menuju ke Jalan Kyai Karnawi di pertigaan setelah Pasar Suwawal. Dari titik ini, silahkan menuju ke Jalan Raya Kelet dan belok kanan setelah Mushola Sebagor.

Check poin selanjutnya menuju ke Pertigaan Masok Dukuh Soka dan belok ke kanan. Ikuti sepanjang Jalan Raya Sumanding dan melintasi Balai Desa Bucu. Perjalanan mulai berliku, setidaknya anda akan menempuh jarak 4 kilometer untuk tiba di lokasi. Pastikan mengikuti rambu jalan, atau bisa juga bertanya pada warga sekitar.(Red)
Lebih baru Lebih lama