Jakarta || jalurseleberiti.com ||
Kue putu makanan dengan isi gula Jawa dibalut dengan parutan kelapa dan tepung beras. Kebanyakan warna dari kue putu ada warna hijau dan warna putih.
Kue putu sudah merambah ke beberapa negara, seperti : Singapura dan Malaysia. Meskipun nama dan bentuk kue sedikit berbeda tetapi rasanya sama.
Menurut sejarah, kata putu diambil dari kejadian "puthu" sekitar 1630 di Desa Wanamarta, Jawa Timur. Di dalam naskah tersebut kata puthu muncul saat Ki Bayi Panurta meminta santrinya menyediakan hidangan pagi.
Dari hidangan tersebut terdapat puthu sebagai makanan pembuka atau camilan. Nama ini juga muncul dalam Serat Centhini sebagai salah satu kudapan yang ditulis pada 1814 di masa kerajaan Mataram.
Penyebutan puthu juga muncul di peristiwa lain dengan lokasi serupa, Desa Wanamarta. Di naskah Centhini disebutkan Nyai Daya dan Nyai Sumbaling tengah menyiapkan kudapan setelah shalat Subuh.
Di hidangan tersebut terhidang gemblong, ulen-ulen, serabi, puthu, jadah, jenang, dendeng balur, dendeng gepuk, pisang bakar, kupat. demikianlah asal usul kue putu, dikutip dari berbagai sumber.(Red)