Sejarah Pertempuran Laut Aru

Jakarta || jalurseleberiti.com ||

Pertempuran laut Aru adalah sebuah peristiwa yang terjadi pada tanggal 15 Januari 1962 di sekitar Laut Arafura Maluku. Pertempuran Laut Aru melibatkan dua negara yang memperebutkan wilayah Irian Barat pada saat itu, yaitu Indonesia dan Belanda.

Pertempuran ini terjadi ketika pihak Belanda yang pada saat itu diwakili oleh kapal perangnya HR. MS. Karel Doorman yang merupakan kapal induk Belanda, 2 kapal tempur serta Pesawat Neptune, menyerang 3 kapal Indonesia, yaitu : KRI Matjan Tutul 650, KRI Matjan Kumbang 653 dan KRI Harimau 654, yang tengah berlayar. Pada H-3 pelaksanaan operasi seluruh kapal TNI-AL telah merapat sekitar wilayah di Pulau Aru.

Pasukan-pasukan yang sudah diterjunkan dari pesawat Hercules AURI, juga sudah diangkut oleh kapal perang TNI-AL, menuju Pulau Aru. Sementara itu Pesawat Intai Belanda juga sudah mulai manuver udara, yang mencintai kapal-kapal TNI-AL.

Pada Hari H operasi, pada Senin 15 Januari 1962, pukul 05.00 waktu setempat, 3 kapal TNI-AL mulai bergerak, dengan formasi KRI Harimau berada di depan dipimpin Kol. Sudomo, Kol. Mursyid dan Kapten Tondo Mulyo. Pada posisi belakang KRI Matjan Tutul yang dipimpin oleh Komodor Yos Sudarso, dan tepat dibelakang KRI Matjan Tutul dibuntuti oleh KRI Matjan Kumbang.

Menjelang pukul 09.00 waktu setempat, Kolonel Mursyid yang melihat radar pada lintas depan yang dilewati konvoi 3 KRI, namun radar tersebut tidak bergerak yang menandakan kapal-kapal tersebut telah berhenti. Pada akhirnya ke 3 KRI TNI-AL tersebut melaju, tiba-tiba terdengar dengung pesawat mendekat.

Lalu menjatuhkan bom yang tergantung pada parasut, keadaan tiba-tiba menjadi terang benderang dalam waktu yang cukup lama. Saat kapal KRI yang berukuran lebih besar ternyata sudah menunggu kedatangan ketiga KRI. 

Ketiga KRI kemudian diserang dari berbagai arah yang disertai tembakan dari Pesawat Neptune milik Belanda. Lalu kapal Belanda sempat melepaskan tembakan peringatan dan jatuh tepat di samping KRI Harimau, yang kemudian dibalas dengan tembakan yang kena sisi kepala kapal Belanda.

Dalam pertempuran Laut Aru, KRI Matjan Tutul karam, akibat dihantam tembakan dari Kapal Belanda. Ada dua versi tentang tenggelamnya KRI Matjan Tutul.

Versi pertama, KRI Matjan Tutul mengalami kemacetan dekat kemudi, sehingga menyebabkan KRI Matjan Tutul berbelok 180⁰ kekanan. Namun pihak Belanda menyangka bahwa KRI Matjan Tutul tengah melakukan manuver untuk menghalang serangan Belanda tersebutBelanda akhirnya memusatkan serangan kearah KRI Matjan Tutul.

KRI Matjan Tutul, memang saat itu melakukan manuver untuk menghalang serangan Belanda dan untuk melindungi kedua KRI lainnya. Hal ini dibuktikan dengan perintah terakhir yang diucapkan oleh Komodor Yos Sudarso, yaitu : "Kobarkan semangat pertempuran".

Namun pada akhirnya KRI Matjan Tutul karam dan Komodor Yos Sudarso pun gugur. Itulah sekilas peristiwa Pertempuran Laut Aru, yang dikutip dari berbagai sumber.(Red)
Lebih baru Lebih lama