Jakarta || jalurseleberiti.com ||
Di negeri Brunei Darussalam bertahta seorang raja yang bergelar Sri Paduka Sultan Muhammad, setelah beliau wafat tahta kerajaan diserahkan kepada anak-anak dan cucu-cucunya secara turun temurun. Pada keturunan yang ke-9 yaitu Sultan Adul Jalilal Akbar, yang mempunyai putra bernama Sultan Raja Tengah.
Raja Tengah yang datang ke kerajaan Tanjungpura Sukadana. Karena perilaku dan tata kramanya, beliau disegani dan Raja Tanjungpura menikahkan dengan anaknya Ratu Suriya.
Dari perkawinan ini, lahirlah Raden Sulaiman yang pada saat itu di Sambas memerintah seorang ratu keturunan Majapahit Hinduisme bernama Ratu Sepudak, dengan pusat pemerintahan di Kota Lama Kecamatan Teluk Kramat sekitar 36 km dari Kota Sambas. Ratu Sepudak dikaruniai dua orang putri.
Ketika Ratu Sepudak memerintah, Raja Tengah beserta rombongannya mengunjungi Sambas. Kemudian banyak rakyat menjadi pengikut Raja Tengah dan memeluk Agama Islam.
Ratu Sepudak pun wafat, menantunya Raden Kencana naik tahta dan memerintah dengan gelar Ratu Anom Kesuma Yuda. Pada peristiwa yang bersamaan putri kedua Ratu Sepudak yang bernama Masayu, menikah dengan Raden Sulaiman putra sulung Raja Tengah.
Perkawinan ini dikaruniai seorang putra bernama Raden Boma. Dalam pemerintahan Ratu Anom Kesuma Yuda diangkatlah pembantu-pembantu administrasi kerajaan, adik kandungnya bernama Pangeran Mangkurat diangkat mengurus pembendaharaan Raja terkadang mewakili Raja.
Rakyat lebih menghargai Raden Sulaiman daripada Pangeran Mangkurat hingga menimbulkan rasa iri Pangeran Mangkurat.
Suatu ketika orang dekat Raden Sulaiman bernama Kyai Saktia Bakti dibunuh pengikut Pangeran Mangkurat. Kejadian itu dilaporkan kepada Raja, ternyata tidak ada tindakan positif yang membuat suasana makin keruh.
Raden Sulai Aman mengambil tindakan meninggalkan pusat kerajaan menuju daerah baru dan mendirikan sebuah kota dengan nama Kota Bangun. Jumlah pengikutnya pun makin banyak, itulah asal mula berdirinya Kesultanan Sambas.(Red)
Sumber YouTube ADVENTURE SAMBAS