Jakarta || jalurseleberiti.com ||
Pada malam 11 Februari 1899, tubuh Teuku Umar rubuh diterjang peluru, dan darah sang Pahlawan Nasional itu tumpah di bumi. Kematian Teuku Umar karena penghianatan teman seperjuangannya memberitahu posisi dan kelemahannya kepada penjajah Belanda di Meulaboh.
Sebelum berangkat ke medan pertempuran, Teuku Umar, berkata, "besok pagi kita minum kopi di kedai Meulaboh, atau kalau bukan pihak musuh yang mati, saya yang syahid di bumi ini".
Secara maraton jenazah Teuku Umar dilarikan oleh para pengikut dengan membuat sejumlah kuburan palsu sebagai penghilang jejak sehingga makam beliau baru ditemukan oleh ahli arkeologi Belanda 18 tahun kemudian.
Jauh sebelum wafatnya Teuku Umar tepatnya pada tanggal 30 September 1893, beliau mengucapkan janji setia kepada Pemerintah Kolonial Belanda di depan Gubernur Militer dan Sipil.
Pada tanggal 29 Maret 1896 dengan membawa 800 senjata laras panjang, 25 ribu butir peluru, 500 kg mesiu, 120 ribu sumbu mesiu, 5 ton timah, 180 ribu Ringgit Spanyol dan 250 pasukan yang telah terlatih oleh Belanda, itulah kekuatan Belanda yang akhirnya tubuh Pahlawan Nasional Teuku Umar wafat.(Red)
Sumber : YouTube Ns sport live