Piru || jalurseleberiti.com ||
Musim hujan yang ekstrim yang melanda Kabupaten SBB, Malteng dan Kota Ambon, dimulai dari awal Tahun 2022 hingga saat ini, mengakibatkan terjadinya bahaya banjir dan tanah longsor di sejumlah lokasi di tiga wilayah Kabupaten/Kota tersebut.
Terutama di Kabupaten SBB yang memiliki karakteristik wilayah pegunungan serta dilalui oleh sejumlah sungai besar, menjadi wilayah yang terdampak dari bahaya tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten SBB, Thomas Wattimena saat ditemui di ruang kerjanya, Kantor BPBD SBB, Jalan Kabaressy, Kota Piru, Rabu (7/9/2022) mengungkapkan, setiap kali ada bencana di Kabupaten SBB pihaknya selalu turun untuk melakukan penanganan darurat, berkoordinasi dengan instansi terkait misalnya Dinas Sosial, Dinas PU, Balai Jalan dan Jembatan serta Balai Sungai dan instansi lainnya.
Tercatat ada beberapa kejadian bencana maupun potensi bencana di Kabupaten SBB, yang mendapat penanganan darurat dari BPBD SBB, seperti Bencana Tanah Longsor di Hukuanakotta, putusnya Jalan Transeram di Desa Nuruwe yang telah terjadi beberapa kali di lokasi yang berbeda serta tergerusnya oprit di Kali Waimala (Kecamatan Elpaputih).
Wattimena mengungkapkan, dua bencana yang terjadi akhir-akhir ini di Kabupaten SBB adalah banjir di Desa Kamarian (Kecamatan Kairatu) dan Dusun Laala (Kecamatan Huamual).
Wattimena menandaskan, saat ini BPBD Kabupaten SBB sedang melakukan pemberian bantuan paska banjir di Dusun Laala Kecamatan Huamual, dimana untuk penangan musibah banjir tersebut pihaknya melakukan koordinasi dengan Balai Prasarana dan Pemukiman di Ambon.
Kadis BPBD SBB itu menjelaskan, Bencana banjir di Dusun Laala, Kecamatan Huamual terjadi karena tanggul Kali Laala jebol, sehingga aliran air dari Kali tersebut langsung merendam pemukiman warga dengan ketinggian 65 cm pada saat itu.
"Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu, ( 27/7/2022) Pukul 03.00 Pagi WIT, dimana sebanyak 45 rumah warga terendam banjir, dari 45 rumah warga tersebut, 55 KK terkena dampak dari banjir itu," jabar Wattimena.
Karena terjadi pengungsian sebagai dampak dari banjir itu, BPBD SBB langsung memasang tenda pengungsi yang berlokasi di daerah ketinggian di dalam kampung Laala itu, kemudian warga yang mengungsi diberi bantuan oleh BPBD SBB berupa tikar dan selimut, sementara Dinas Sosial SBB juga memberikan bantuan berupa Bahan Makanan.
"Jadi umumnya prioritas untuk wanita, anak-anak dan lansia yang tidur ditenda pengungsi sedangkan laki-laki itu masih berjaga-jaga dirumahnya," tandas Wattimena.
Menurut penuturan Watimena, hujan deras terjadi sejak Jumat , ( 26/7/2022) pukul 17.00 WIT hingga Sabtu, (27/7/2022) pukul 03.00 WIT terjadi banjir mengenang pemukiman warga, jalan setapak, Pos Polisi Laala dan halaman masjid.
Dari Informasi yang dihimpun, bantuan yang diberikan saat ini adalah hasil dari koordinasi dari BPBD SBB dengan Balai Prasarana dan Pemukiman di Ambon berupa Tandon Air besar yang digunakan bagi kebutuhan air bersih masyarakat di pengungsian.(Red)
Sumber : Nicko Kastanja