Meriba Hulu Harapkan Polisi Polres Jakarta-Timur Tindak Lanjuti Kasus Pengeroyokan Dirinya


Jakarta- mediarakyatnusantara.online,- Kasus pengeroyokan yang menimpa Meriba Hulu yang terjadi pada malam tahun baru 31 Desember 2021 yang lalu hingga kini belum mendapatkan titik terang, apalagi kasus yang menimpa Mariba Hulu itu sudah hampir tiga bulan berjalan, hal ini dibuktikan dengan bukti laporan polisi Nomor LP/B/06/2022/SPKTRES JAKTIM/PMJ yang dilakukan di Polres Jakarta Timur.

Meriba Hulu yang didampingi penasehat Hukumnya  Yarman Hulu SH kepada awak media.  menyampaikan harapanya agar kasus pengeroyokan dirinya ini segera mendapat kepastian hukum.(21/03/22)

"Saya berharap pihak Polres Jakarta Timur segera menindak lanjuti kasus pengeroyokan yang menimpa diri saya" kata Meriba Hulu.

Kepada awak media Meriba Hulu menceritakan kronologi kejadian yang menimpanya pada saat malam tahun baru itu sebagai berikut.


"Sebelum kejadian pada malam tahun baru itu, sekitar jam 22:00 suami saya (Luter Harefa) mondar mandir keluar masuk rumah entah kenapa saya tidak tahu tujuannya, tapi setelaj kejadian saya baru paham maksudnya yaitu memantau situasi rumah".kata Meriba Hulu

"Orang yang tinggal dirumah saya 6 orang yaitu; saya (Maribu Hulu), suami saya ( Luter Harefa), ponakan-ponakan saya ( Brata, Cipta, Julman, dan Nofi) namun ponakan saya yang satu lagi namanya indra jarang di rumah karena tinggal di mes tempat kerjanya" lanjut Meriba.

Lebih jauh dikatakan Meriba Hulu bahwa kejadian itu diawali dari Luter Harefa yang membawa 3 orang ponakannya  kerumah, sehingga kejadian pengeroyokan itu terjadi.

"Pada malam tahun baru itu kebetulan rumah sepi 3 orang ponakan saya itu (Julman, Indra dan Brata) pergi kerumah saudara, di rumah tinggal saya, Luter Harefa, Cipta, dan Nofi. Karena rumah sepi Luter Harefa membawa 3 orang ponakannya (Peter, Emon, dan Poli kerumah dengan modus tahun baruan, sambil ponaknannya membawa kue sekitar jam 23:00. Namun saat mereka datang susasna langsung berbeda kami melihat wajah ponakan-ponakan Luter Harefa itu bereskpresi marah matanya melotot ke kami., Saat itu saya persilahkan mereka duduk, mereka menjelaskan tujuan mereka yaitu ingin tahun baruan di rumah saya sekalian maaf-maafan karena perbuatan mereka yang dulu sering membuat onar di rumah saya dan pernah memaki-maki saya dan saudara-saudara saya. Tapi saat itu ponakan saya (Cipta) bilang “ kok cuma bertiga doang yang lain mana? Kok tidak datang?Kenapa tidak sekalian kesini untuk meminta maaf”. Tapi respon Emon (ponakan Luter Harefa) tiba- tiba emosi kepada ponakan saya (Cipta) danberkata “ Hey Cipta maksud akamu apa? Jangan ikut campur kamu!” dan Cipta berkata “saya memberikan saran kok kamu emosi?” lalu si emon langsung berdiri danmenonjok pelipis sebelah kirinya Cipta lalu Cipta terjatuh. Saya berusaha menghampiri mereka untuk melerai mereka, sementara suami saya diam saja, namun Emon tidak mau berhenti lanjut menendang Cipta di bawah." jelas Meriba.

" Kebetulan saat itu Indra dan Brata balik kerumah lalu Brata masuk dan melihat apa yang terjadi dan berkata “ Apa-apaan ini ngapain bikin onar lagi disini” lalu PEter (Poankaan Luter Harefa) mendorong dan menonjok pelipis sebelah kanan Barta, di situ saya bilang kepada suami saya untuk menahan ponakkannya akan tetapi suami saya (Luter Harefa) diam saja. Setelah saya berkata begitu llau Peter menonjok pipi sebelah akanan dilanjut Emon dan Poli menonjok kerah punggung saya sampa saya hampir pingsan dan say aterjatuh. Saya masih sadar dan melihat Indra (ponakan saya) memegang tangan saya membantu saya untuk berdiri, namun Peter menonjok kearah mulut Indra dan Indra terjatuh.

Saat itu saya melihat suami saya (Luter Harefa) malah berjalan kearah pintu sambil sorak-sorak seakan senang saya di pukul oleh ponakannnya. Disitu ponakan saya Brata terjatuh dan di keroyok oleh Emon dan Poli kemudian Emon memukul Brata dengan kursi kearah dada dan dilanjuti Poli sampai kursinya patah. Disitu saya teriak menyuruh ponakan-ponakan Luter Harefa untuk pergi, karena teriakan saya mereka langsung keluar. Sebelum pergi Pooli sempat melempar Pot Bunga yang berisi bunga dan tanah kedalam rumah, dan terkena kepala Indra. Sebelum mereka pergi mereka sempat mengancam akan segera kembali membunuh kami, dan benar kisaran 5 menit mereka bolik lag menarik-narik pagar rumah saya dan berteriak memanggil kami katanya “ Keluar kalian kami selesaikan kalian semua” 

Disitu ponakan saya mengunci pintu agar mereka tidak masuk, tidak lama polisi datang kedepan rumah, saya baru kami berani membuka pintu dan kami dianjurkan membuat laporan ke Polsek Ciracas." tutur Meriba Hulu kepada awak media.

Yarman Hulu SH sebagai Kuasa Hukum mengatakan hal yang sama yaitu meminta kepada pihak Kepolisian agar segera menindaklanjuti laporan yang telah di buat oleh Klienya agar klienya mendapat keadilan dan kepastian hukum.

"Tentunya saya sebagai Kuasa Hukum meminta kepada Kepolisian Polres Jakarta Timur segera memberikan tindak lanjut terkait Pelaporan klien kami , selain itu kami juga telah melaporkan hal ini ke Komnas Perempuan Di Jakarta Timur" jelas Yarman Hulu SH.

(red)

Yarman Hulu SH & Partners

Cp.+62 812-9382-5664



Lebih baru Lebih lama